Acara dimulai pukul 08.00 WIB, dengan sambutan hangat dari tuan rumah, SMKN 2 Bangkalan, yang menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang kolaborasi antara sekolah dan industri. Para undangan dari dunia pendidikan dan industri tampak antusias, menyadari bahwa langkah ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga awal dari kolaborasi yang nyata dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bangkalan menekankan pentingnya kesepakatan ini untuk benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata.
“MoU ini bukan hanya sekadar tanda tangan di atas kertas. Kita tidak ingin kolaborasi ini hanya menjadi formalitas tanpa makna. Yang paling penting adalah bagaimana kesepakatan ini dapat memberikan dampak nyata bagi kemajuan SMK di Bangkalan. Kami ingin melihat siswa-siswi kita terjun langsung ke dunia industri, merasakan atmosfer kerja sesungguhnya, dan mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sebanyak 25 SMK, mulai dari SMK Al Kahfi, SMK Al Hikam, SMK Al Khatibiyah, hingga SMKN 3 Bangkalan, secara resmi menjalin kerja sama dengan mitra industri yang telah disesuaikan dengan jurusan di sekolah masing-masing. Para siswa dari jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Teknik Otomasi Industri (TOI), Teknik Elektronika Industri (TEI), Teknik Audio Video (TAV), hingga Teknik Mekanik Industri (TMI) akan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari dunia kerja, berkat kolaborasi dengan PT Datek Inovasi Nusantara dan CV PLCD.
Sementara itu, bagi siswa yang mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP), dan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), LSP Teknologi Digital siap membuka pintu lebar-lebar untuk mereka. Adapun jurusan Kewirausahaan akan mendapatkan dukungan penuh dari CV Tirto Proyektor, yang juga bergerak di bidang teknologi dan pengembangan usaha lokal.
Tak ketinggalan, Politeknik Semen Indonesia turut berkontribusi dengan membuka peluang kolaborasi di bidang administrasi perkantoran, akuntansi, dan teknologi informasi, memberikan jalur yang lebih luas bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan sekaligus mengasah keterampilan industri. Sementara itu, CV Ridam hadir dengan pendekatan yang unik: menerima siswa dari semua jurusan, tanpa terkecuali, untuk mendapatkan pengalaman kerja yang komprehensif.
"Ini adalah momentum emas," ujar salah satu kepala sekolah, Ibu Anik Iskandani dari SMKN 1 Labang, usai menandatangani MoU. "Kami selalu ingin menjembatani siswa kami dengan dunia kerja, tetapi seringkali keterbatasan akses membuat itu sulit. Dengan adanya kerja sama ini, kami yakin bahwa anak-anak kami akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja setelah lulus."
Suasana menjadi lebih emosional ketika salah seorang siswa, Nadia, dari SMKN 1 Tanjungbumi, diberi kesempatan untuk menyampaikan harapannya. Dengan suara yang sedikit bergetar karena gugup, ia berkata, “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Kami ingin membuktikan bahwa siswa-siswi SMK Bangkalan tidak kalah saing dengan daerah lain. Kerja sama ini membuat kami lebih percaya diri untuk meraih masa depan yang lebih baik.”
Setelah prosesi penandatanganan selesai, suasana berubah menjadi lebih santai. Para kepala sekolah dan perwakilan industri saling bertukar pikiran, membicarakan rencana implementasi program yang telah disepakati. Beberapa sekolah bahkan langsung merancang program magang dan pelatihan kerja yang akan dimulai dalam waktu dekat.
Di sudut aula, Ibu Pinky Hidayati, selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bangkalan, tampak tersenyum puas. Bagi beliau, acara ini adalah salah satu langkah nyata untuk menjawab tantangan pendidikan vokasi di era modern.
"Ini baru permulaan. Saya berharap, dalam setahun ke depan, kita sudah bisa melihat hasil nyata dari kolaborasi ini. Saya ingin melihat lebih banyak siswa SMK yang tidak hanya mendapatkan sertifikat kelulusan, tetapi juga memiliki pengalaman kerja yang relevan, keterampilan yang terasah, dan kesiapan untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya," ucapnya penuh harap.
Di akhir acara, seluruh peserta melakukan foto bersama, mengabadikan momen bersejarah ini sebagai bukti komitmen bersama dalam memajukan pendidikan vokasi di Bangkalan. Dari wajah-wajah yang terlihat, ada harapan baru yang menyala. Harapan bahwa pendidikan tidak lagi berjalan sendiri, tetapi bersanding erat dengan dunia industri, menciptakan generasi muda yang siap bersaing, siap bekerja, dan siap mengukir masa depan.
Hari itu, di Aula SMKN 2 Bangkalan, bukan hanya kertas MoU yang ditandatangani. Lebih dari itu, yang terukir adalah komitmen, harapan, dan semangat baru untuk membangun generasi yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan global. Momen ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pendidikan dan industri bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang kini mulai terwujud.
Posting Komentar untuk "Menghubungkan Dunia Pendidikan dan Industri : Momen Bersejarah Penandatanganan MoU SMK se-Bangkalan"